BCA TOUR Jagalan 128 Surabaya-Indonesia . kami adalah ahlinya

Phone.3554164-3554165-3528689-3535109-72387200-72387300 Fax.3554165

你將聽到大自然母親悠悠迴響了憶萬年的風雨滄桑
你將惊嘆大自然萬千奇妙,你將感受到人間無窮盡的樂趣




2008年8月26日星期二

Lukman Hartono 罗通国


Sangri-La 香格里拉

Dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok barat ini, anda akan kami ajak berkunjung ke Sangri-La yang terletak di Provinsi Yunnan, Tiongkok barat daya. Keresidenan Diqing adalah suatu Keresidenan Otonom Etnis Tibet di Propinsi Yunnan, Tiongkok Barat Daya. Ia menjadi terkenal justru karena ia mempunyai sebuah nama yang ajaib, yaitu Shangrila. Tempat ini dikitari gunung-gunung yang bersalju, serta hutan primitif yang dibelah oleh danau dan sungai. Selain etnis Tibet, di sini juga terdapat 12 etnis minoritas lain, termasuk Lisu, Naxi, Yi, Bai dan Hui dan lain sebagainya. Setiap tahun tempat ini menarik jutaan wisatawan.
Cahaya matahari senja menerangi jalan berubin batu yang tidak rata di Sangri-La, irama lagu Sangri-La nan Indah mengalun merdu. Dashan adalah teman yang kami kenal di Sangri-La, nama aslinya Yangtsin, adalah penduduk etnis Tibet yang dibesarkan di Sangri-La. Ia mengatakan,"Berhubung pembawaan saya ramah, maka saya dipanggil Dashan atau gunung besar."
Dashan kembali ke Sangri-La setelah belajar dan bekerja di Beijing dan Shanghai. Kini ia membuka sebuah hotel yang diberi nama Sangri-La Old Town. Hotelnya adalah bangunan yang bersejarah lebih 300 tahun. Belasan kamar tamu direnovasi dan didekorasi menjadi sangat nyaman untuk dihuni.
Dashan mengatakan, ini adalah rumah tua yang sudah berumur 300 tahun. Saya menghabiskan waktu satu tahun untuk merenovasinya tapi wajahnya semula tetap saya pertahankan. Pada zaman dulu, jalan ini adalah jalur yang pasti dilalui rombongan kuda pengangkut teh.

Li-Zhiang 丽江

Kalau kita berbicara tentang Lijiang, mustahil tidak mengatakan tentang sebuah jalan kuno yang dilalui baik oleh manusia maupun kuda di daerah pegunungan di wilayah ini, yang menghubungkan daerah pedalaman dan Dataran Tinggi Qinghai Tibet. Sepanjang jalan yang tidak beraspal dan sering tidak datar, namun barang-barang kebutuhan manusia seperti teh, garam dan gula mengalir masuk ke wilayah Tibet, sementara kuda, lembu dan bulu-bulu serta produk-produk lokal lainnya datang ke arah timur. Jalan lintasan kuno yang terkenal ini, disebut dengan julukan, "Jalan Teh dan Kuda Kuno". Istilah ini muncul pertama kali selama masa Dinasti Tang, lebih dari seribu tahun yang lalu. Konon menurut cerita sejarahnya, jalan ini memainkan tugas yang sama dengan Jalan Sutera, yang melalui wilayah sebelah utara Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, yang memajukan perdagangan antara kedua negara tetangga dan pertukaran budaya serta migrasi etnik.
Jalan penyeberangan yang dilalui terbentang lebih dari 4.000 km, dari Propinsi Sichuan dan Yunan ke Tibet dan bahkan menuju India. Sama halnya dengan Jalan Sutera, Jalan Teh dan Kuda Kuno ini juga menghilang seiring dengan munculnya abad modern, tapi riwayat kedua jalan tersebut telah memainkan peranan yang sangat penting dalam perkembangan Tiongkok.
Beberapa kebudayaan etnik Tiongkok yang berbeda seperti Dai, Yi, Han, Bai, Naxi dan Tibet telah bertemu, berpadu dan berkembang sepanjang jalan bersejarah ini.
Jalan tersebut melintasi Pegunungan Hengduan dan Dataran Tinggi Qinghai Tibet, yang penuh dengan rintangan alam yang sulit untuk menyeberang, dan juga melewati hutan-hutan subtropik, di samping danau-danau yang indah dan aliran-aliran sungai-sungai yang deras.
Nama "jalan teh dan kuda" datang dari dua jenis komoditi utama yang diperdagangkan di sepanjang rute ini yaitu "teh dan kuda". Teh Tiongkok adalah salah komoditi yang paling laris di Tibet. Di samping itu, kuda-kuda juga hewan yang paling penting bagi warga Han. Maka, dari situ kemudian terciptalah nama jalan ini.
Menurut beberapa orang yang pernah melakukan wisata di sepanjang Jalan Teh dan Kuda Kuno, teh Pu'er adalah salah satu teh yang palig digemari oleh warga Tibet. Karena teh mentega yang terbuat dari teh Pu'er merupakan teh yang berkualitas tinggi baik rasa dan warnanya. Nama teh ini berasal dari daerah tempat produksi teh tersebut, yaitu Daerah Pu'er di Propinsi Yunan, yang merupakan salah satu tempat lahirnya kebudayaan teh Tiongkok. Selama masa Dinasti Tang, teh Pu'er ditanam di daerah yang berapitan dengan Sungai Langcangjiang. Apabila menyeruput teh ini, pertama akan terasa pahit, kemudian berubah menjadi manis. Rasa ini mengingatkan saya dengan ungkapan pepatah kuno, yaitu bersakit-sakit dahulu lalu bersenang-senang kemudian.
Selama masa perang Dunia Kedua, ketika Myanmar jatuh ke tangan Jepang, Jalan Teh dan Kuda Kuno ini dihidupkan kembali dan mejadi rute perdagangan utama. Dengan membuka jalan raya modern di Tibet pada tahun 1960-an, maka penggunaan jalan tua ini semakin berkurang. Saat ini, beberapa bagian dari jalan kuno ini, masih dipakai untuk transportasi. Bagian lainnya, seperti Lijiang, sekarang merupakan tempat populer bagi para turis.

Air Heilongtan mengalir dari utara ke selatan dengan berliku-liku dan setelah memasuki kota, air itu melahirkan banyak anak sungai yang tak terbilang banyaknya yang mengalir berbelok-belok menelusuri tembok rumah atau menyeberangi jalan-jalan dan lorong kecil. Dengan demikian, di dalam kota itu terbentuklah pemandangan jaringan air yang mengalir melintas dan menembus jalan, lorong dan gedung. Di atas jaringan air itu, terdapat 354 buah jembatan batu dan jembatan kayu yang aneka ragam. Banyaknya jembatan di kota kuno itu tak ada taranya di Tiongkok. melihat Gunung Yulong yang tertutup salju di kejauhan dan Gunung Bijia yang agak berdekatan, atap genteng rumah-rumah penduduk terhampar di depan mata.

Provinsi Yunnan di Tiongkok barat daya bersejarah lama dengan teh. Yunnan tidak saja merupakan tempat asal pohon teh, tetapi juga tempat asal jalan kuno kuda pengangkut teh, salah satu jalan yang paling menakjubkan di dunia. Penduduk Yunnan suka minum teh, para penduduk dari 26 etnis minoritas yang bermukim di Yunnan menikmati teh dengan caranya masing-masing, sedangkan teh "San Dao Cha" yang disukai penduduk etnis Bai di Dali akan meninggalkan kesan yang mendalam kepada para wisatawan.

San Dao Cha

Di kaki Gunung Cang Shan, Dali yang terkenal, sekelompok penduduk etnis Bai yang ramah mengundang kami ke sebuah kedai teh etnis Bai dengan menghidangkan teh "San Dao Cha" yang digemari penduduk setempat.
Yang disebut teh "San Dao Cha" adalah teh diseduh tiga kali. Pertama kali disebut sebagai teh pahit, oleh penduduk setempat diartikan sebagai orang akan berjaya hanya setelah bekerja dengan susah payah. Cara untuk menyeduh teh pertam kali ialah menaruh teh hijau yang unggul ke dalam guci tanah untuk dimasak, sampai daun teh itu berubah menjadi warna kuning dan menyebarkan bau wangi, barulah dituangkan sedikit air, ketika buih-buih lenyap, dimasak lagi, sampai pada air tehnya berubah menjadi warna kekuning-kuningan, dituangkan ke poci. Teh yang diseduh kedua kalinya melambangkan kehidupannya akan berarti apabila dari pahit menjadi manis. Dituangkan air panas ke dalam guci tanah, ditambah dengan gula pasir, biji walnut, bubuk bijan, dimasak lagi kemudian baru diminum. Cara menyeduh teh yang ke-tiga kali ialah menaruh gula merah, madu, bunga Cassia (Osmanthus fragrans), berondong dan ketumbar, rasanya wangi, manis disertai sedikit pedas, sehingga menggairahkan semangat, berarti mengenangkan kembali keberhasilan usaha.
Setelah kami duduk di kedai teh, seorang gadis etnis Bai dengan tenang saja duduk di tengah, enam gadis lainnya terbagi dalam dua bagian untuk mengadakan upacara teh " San Dao Cha ". Teh " San Dao Cha " dari etnis Bai merupakan hidangan khas untuk menjamu tamu-tamu, konon berasal dari Raja Nanzhao pada zaman kuno ketika menjamu tamu agung, kemudian cara minum teh itu tersebar di kalangan rakyat dan terus diwarisi sampai zaman sekarang. Pahit, manis dan sisa rasa adalah ciri khas teh " San Dao ".
Kira-kira setengah jam kemudian, seluruh peroses menyeduh teh " San Dao Cha " berakhir. Sebenarnya teh " San Dao Cha " sendri bukanlah " teh " yang disebut dalam arti tradisional, dan sama sekali tidak dapat disama-ratakan dengan teh Longjing dari Danau Xihu, Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, namun menyeduh dan minum teh " San Dao Cha " menyebabkan kami merasakan keramahan penduduk etnis Bai terhadap tamu-tamu. Gadis-gadis etnis Bai menghidangkan teh " San Dao Cha " kepada tamu-tamu, pemandangan dan suasananya sangat mengharukan para tamu.

Khun Ming 昆明

Kunming, ibukota Provinsi Yunnan yang terletak di Tiongkok barat daya dijuluki sebagai Kota Musim Semi. Di kala salju sudah beterbangan di daerah Tiongkok utara, cuaca di Kunming masih hangat bagai musim semi.
Setiap bulan Desember sampai Maret tahun berikutnya, kawanan burung camar paruh merah berbondong-bondong datang dari daerah utara yang jauh untuk melewatkan musim dingin di Danau Cuihu, kota Kunming yang hangat. Pada masa itu, banyak warga kota Kunming menjadikan pemberian umpan kepada burung-burung camar sebagai pekerjaan yang tak bisa kurang setiap hari. Pemandangan hidup berdampingan secara harmonis antara manusia dan burung itu sempat mengetuk hati para wisatawan mancanegara. Banyak wisatawan yang berkunjung ke kota Kunming dengan sendirinya akan memperlambat irama hidupnya dan menikmati kehidupan santai di kota ini dengan mengumpan burung camar di pagi hari, serta menghabiskan waktu siang dan malam hari di warung, restoran atau kedai teh.
Budaya makan yang beragam merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat Kunming. Yunnan adalah salah satu daerah yang paling kaya sumber daya flora dan faunanya di Tiongkok. Makanan ringan atau kudapan di Kunming sangat banyak jenisnya

Guiyang 贵阳

Musim semi di kota Guiyang tampak indah semarak, kembang anggrek bermekaran di taman-taman dan jalan-jalan kota itu, menghamburkan aroma yang segar menyejukkan.
Guiyang adalah ibukota Provinsi Guizhou yang terletak di Tiongkok barat daya. Musim dingin di kota itu tidak terlalu dingin dan musim panas tidak terlalu terik, maka cocok sekali bagi pertumbuhan kembang anggrek. Warga Guiyang sangat menyenangi jenis kembang ini dan menjadikannya bunga lambang kota itu. Setiap musim berbunga, di jalan-jalan dan lorong-lorong kota itu tampak banyak warga kota sibuk tawar menawar dan memilih bunga anggrek. Pemilik toko kembang anggrek mengatakan,"Kami menjual anggrek kupu-kupu, harganya tidak terhitung mahal, kira-kira 40 dolar Amerika perpot. Masyarakat Guiyang gemar membeli jenis kembang ini." Peninggalan batik yang bernilai dari abad ke-11 sampai abad ke -17 yang ditemukan di Propinsi Guizhou sekarang disimpan di Kota Terlarang, atau Museum Istana Kuno Beijing di pusat Ibu Kota Tiongkok. Tetapi pusat produksi batik di Tiongkok sekarang ialah Kota Anshun, Propinsi Guizhou, tempat kelahiran gadis batik dalam dongeng itu memelihara dan mengembangkan teknik batik,Pada zaman dahulukala, di sebuah kampung batu di Gunung Biandao yang bernama Anshun, sebuah kota di Propinsi Guizhou sekarang, hiduplah seorang gadis cantik yang sering mencelup kain putih dengan warna biru dan ungu. Suatu hari ketika gadis itu sedang bekerja, seekor kumbang kebetulan hinggap di atas kain yang sedang dikerjakannya. Ketika gadis itu mengenyahkan kumbang itu, ia mendapati suatu titik kosong tertinggal di atas kain putih itu dan kelihatannya sangat bagus. Dengan demikian, gadis itu mengetahui bahwa zat padat dapat mencegah Bahan Celup merembes kain. Penemuannya itu mengakibatkan digunakannya lilin dan di temukannya batik. Rakyat sangat berterimakasih kepada gadis batik itu dan meneruskan penemuannya dari generasi ke generasi. Menenun dan menyulam menjadi tradisi di kalangan wanita etnis-etnis minoritas.

Kota Kuno Tali

Di Provinsi Yunnan, Tiongkok selatan ada sebuah kota kuno yang sudah bersejarah lebih 600 tahun yakni Dali, yang tata ruang kotanya sampai sekarang masih terpelihara utuh. Di mana-mana di kota ini, kita bisa menjumpai bangunan-bangunan tua peninggalan zaman dulu, dan penghidupan banyak penduduk juga masih mempertahankan adat dan kebiasaan masa lalu. Sudah tentu, peredaran sang waktu juga telah menambah warna muda kepada kota kuno ini. Tua dan mode, kedua konsep yang tampak bertentangan itu bertaut dan berkembang di sini. Kota kuno Dali yang terletak di bagian barat Provinsi Yunnan luasnya sekitar 6 km persegi. Kalau kita beridiri di Gunung Changshan yang terletak di pinggir kota itu, akan tampak jalan-jalan di kota itu membentuk jaringan berkotak-kotak yang rapi seperti papan catur. Sebuah gerbang benteng kota kuno berdiri dengan megah, dan bertolak dari gerbang kota itu, sebuah jalan arteri melintang di kota itu pada arah utara selatan.
Memasuki kota kuno dari gerbang itu, kita akan mendapatkan bahwa pemandangan di dalam kota itu berbeda sama sekali dengan kota-kota modern yang hiruk pikuk. Di sini, jalan bersanding dengan sungai kecil yang jernih airnya, jalan kecil yang terbuat dari batu hitam menjurus ke bagian dalam kota, dinding rumah penduduk yang terbuat dari batu-batu kecil dan genting yang berwarna hitam membentuk suatu pemandangan kota yang tua, bersahaja dan anggun.
Dali adalah salah satu tempat permukiman utama etnis Bai, etnis minoritas di Tiongkok. Bangunan rumah penduduk etnis Bai menyerap ide tata ruang rumah penduduk Han yang menjadikan halaman rumah sebagai pusatnya, dan disesuaikan dengan kondisi iklim, cara hidup dan selera estetik setempat, maka terciptakan bentuk bangunan rumah yang dinamakan "tiga ruang dan sebuah tembok sinar matahari".
Yang disebut dengan rumah 'tiga ruang dan sebuah tembok sinar matahari' adalah setiap halaman rumah mempunyai sebuah ruang utama dan dua ruang samping. Ruang utama menghadap sebuah tembok. Setiap sore menjelang magrib, matahari akan menyinari tembok itu dan cahayanya terpantul menerangi halaman rumah, dengan demikian seluruh halaman rumah menjadi terang benderang. Rancangan seperti ini terutama untuk memberikan penerangan yang lebih baik pada halaman rumah."
Rumah penduduk di kota kuno tidak saja sangat unik perancangannya, tetapi juga sangat menekankan suasana kehidupan, yakni hampir setiap keluarga menanam bunga atau memiliki taman bunga, baik besar ataupun kecil. Daun dan bunga di halaman rumah-rumah itu menjulur ke luar tembok pagar sehingga membentuk gang-gang kembang yang indah. Aroma bunga selalu bertebaran di jalan-jalan kota kuno itu. Setiap musim semi dan musim gugur, daun-daun hijau dan daun mahkota bunga jatuh ke sungai-sungai kecil di depan rumah dan hanyut mengikuti aliran sungai, membentuk suatu pemandangan khas yang sangat menarik.
Masyarakat Dali sangat memegang tradisi dalam kehidupan sehari-hari, salah satu di antaranya adalah kebiasaan minum " tiga teh". Cara minum teh ini konon adalah ritual minum teh raja Dali pada zaman kuno untuk menghormat tamu agung, tapi kemudian menjadi populer di kalangan masyarakat dan berlangsung sampai sekarang. Yang dimaksud 'tiga teh" adalah teh pahit, teh manis dan teh sisa rasa.
'Tiga teh'mempunyai filsafatnya sendiri. Ia memberi tahu orang supaya bersusah-susah dulu dan bermanis-manis kemudian. Kehidupan makmur dan bahagia tidak datang begitu saja dan kita harus tahu menyayanginya. Sedang 'teh sisa rasa' memberi tahu orang bahwa setiap kali setelah kita menempuh suatu perjalanan hidup, jangan lupa kita berpaling menyimpulkan perjalanan hidup yang telah kita lalui, untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang salah".
Selain minum teh, mencicipi makanan khas setempat yang sudah bersejarah puluhan bahkan ratusan tahun, juga merupakan suatu cara untuk " berdialog langsung" dengan masa lalu kota Dali. Di kota kuno Dali, terdapat banyak makanan asli setempat yang enak, misalnya makanan yang dinamakan "susu panggang". "Susu panggang" terbuat dari susu sapi yang telah diragikan, kemudian dipanaskan, lalu dicampur dengan susu segar dan digoyang-goyang sampai menjadi seperti kapas, lalu digulung dan dikeringkan di atas para-para bambu.
Makanan khas Dali banyak sekali jenisnya. Makanan di sini enak sekali dan sangat khas. Ciri-ciri khas kota kuno Dali sangat menarik minat wisatawan mancanegara. Kedatangan para wisatawan telah membawa masuk suasana mode ke kota tua ini. Misalnya, ada sebuah jalan kecil sepanjang satu kilometer di kota ini yang kedua sisinya adalah restoran Barat, kedai kopi dan bar. Wisatawan dari berbagai tempat di dunia dan berlainan warna kulitnya bertamasya dan bersantai-santai di sini, bahkan ada yang tinggal untuk waktu panjang, sehingga jalan itu menjadi 'Jalan Orang Asing' yang terkenal di Dali".

Chongqing 重庆

Berbicara tentang tempat tujuan wisata yang terkenal di Tiongkok, barangkali anda akan menyebut Tiga Ngarai Sungai Yangtze dan Ukiran Batu Dazu. Tapi tahukah anda bahwa kedua tempat itu justru terletak di Chongqing, sebuah kota tingkat provinsi yang paling muda di Tiongkok. Dengan menawarkan pemandangan alam yang indah dan lanskap budaya yang kaya, Chongqing sedang menarik semakin banyak wisatawan dari mancanegara untuk datang berkunjung.
Tiga Ngarai Sungai Yangtze adalah obyek wisata yang paling menarik di Chongqing. Tiga Ngarai adalah sebuah lembah ngarai besar di Sungai , sungai terpanjang di Tiongkok yang panjangnya 6.300 km lebih. Pemandangan indah di sungai yangzhe itu merupakan intisari pemandangan di sepanjang Sungai Yangtze. Tiga Ngarai sepanjang 200 km terdiri dari ngarai-ngarai Jitang, Wuxia dan Xiling, ujung baratnya berada di Kota Baidi, Kabupaten Fengjie, Kota Chongqing, dan ujung timur berada di Nanjingguan, Kota Yichang, Provinsi Hubei, bagian lembah ngarai sepanjang 90 km. Ngarai Jitang sangat megah, Ngarai Wuxia indah menawan, sedang Ngarai Xiling sangat curam, ketiga ngarai itu membentuk pemandangan indah bagai pigura.
Tiga Ngarai Sungai Yangtze adalah ngarai terbesar di dunia yang dapat dilalui kapal tamasya. Dengan menumpang kapal tamasya, wisatawan dapat menikmati pemandangan alam dan lanskap budaya sepanjang ngarai, juga dapat turun dari kapal untuk mengadakan peninjauan di tepi sungai. naik kapal dari Kota Chongqing, nikmat betul rasanya menghilir dengan kapal pesiar sambil menikmati pemandangan indah di kedua sisi seperti menonton film."
Wisata Tiga Ngarai adalah salah satu dari tiga rute wisata emas yang dipromosikan oleh Biro Pariwisata Nasional Tiongkok. Sejalan dengan pembangunan proyek pusat irigasi Tiga Ngarai, pengisian air Waduk Tiga Ngarai dan munculnya lanskap baru di Tiga Ngarai, wisatawan dapat pula mengunjungi Tiga Ngarai Mini yang terletak di Sungai Daning, sebuah anak sungai Yangtze. Pemandangan di sini sangat elok dan banyak anekdotnya.





Kota Kuno Dachang' merupakan satu-satunya kota kuno yang terpelihara paling sempurna di daerah Tiga Ngarai Sungai Yangtze. Kota yang dibangun pada awal Dinasti Jin ( 265-420 M ) adalah sebuah kota kecil mungil. Sejalan dengan perkembangan pariwisata di Tiga Ngarai pada abad yang lalu, kota kecil yang terletak di tepi Sungai Xiajiang dan bersejarah 1.700 tahun lebih itu mulai dikenal oleh umum dan menjadi obyek pariwisata untuk menikmati pemandangan asli Tiga Ngarai.

Sungai Yangtze yang bermata air di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet menghilir berkelok-kelok, sampai di wilayah Kota Chongqing dan Provinsi Hubei membentuk sebuah ngarai yang megah dan indah sepanjang 200 km, yakni Tiga Ngarai. Proyek pusat irigasi Tiga Ngarai yang dimulai pembangunannya 12 tahun lalu telah menaikkan tinggi permukaan air di seluruh Tiga Ngarai, dan dari bendungan ke arah hulu sungai terbentuk waduk tipe sungai yang panjang. Setelah waduk terisi air, lebar permukaan sungai di banyak sektor bertambah sekitar 200 persen, menjadi danau antara ngarai yang megah.
setelah tinggi permukaan air Tiga Ngarai mencapai 135 meter , obyek-obyek wisata utama yang semula di Tiga Ngarai pada pokoknya tidak tergenang, malah sebaliknya, danau, anak sungai dan pulau bertambah banyak dengan memunculkan banyak lanskap baru.
dulu Tiga Ngarai terkenal dengan kemegahannya, tapi setelah waduk terisi air, aliran sungai tidak sederas dulu dan air sungai menjadi lebih jernih. Pemandangan yang lama masih tetap ada, dan ditambah dengan pemandangan yang baru."
Berhubung tebing-tebing di Tiga Ngarai tingginya di atas 1.000 meter, maka meski tinggi permukaan air naik dan aliran sungai yang deras menjadi lebih lamban, namun pemandangan megah ngarai tidak banyak terpengaruh. Di antaranya, sektor Yichang adalah tempat terbaik untuk menyaksikan pemandangan indah Tiga Ngarai.
Di Tiga Ngarai ada sebuah sungai yang tak asing bagi wisatawan mancanegara yakni Sungai Shennong sepanjang 60 km yang diapit oleh tebing curam. Bayang-bayang bukit dan hutan bambu yang hijau terpantul di permukaan sungai, membuat air sungai tampak lebih jernih dan hijau. Di bagian yang paling sempit di Sungai Shennong tidak sampai 5 meter lebarnya. Wisatawan berperahu di sungai itu terasa seperti terkepung oleh warna hijau. Udara di sana sangat segar dan suasana amat sunyi, sebentar-sebentar terdengar kicau burung atau tembang tukang tarik tambang, membuat wisatawan merasa jauh di luar hiruk-pikuk keramaian dunia.
di sungai-sungai Tiga Ngarai ada belasan sungai kecil seperti Sungai Shennong. Sebelum waduk terisi air, sungai-sungai itu sulit ditelusuri sampai jauh karena airnya dangkal. Tapi kini sudah dapat dicapai dengan perahu pesiar untuk menyaksikan pemandangan indah yang lebih misterius. Wisatawan harus menumpang perahu kecil tanpa bermesin yang ditarik dengan tali tambang atau dengan menolakkan galah di dasar sungai. Duduk di perahu sambil menikmati pemandangan indah di sekeliling, terasa seperti berada dalam pelukan alam."
Tiga Ngarai Sungai Yangtze menjadi lebih tersohor setelah pembangunan proyek bendungan dimulai pada tahun 1990-an, dan wisatawan mancanegara pun berdatangan. Hanya pada tahun 2005 saja, Tiga Ngarai dikunjungi hampir 200.000 wisatawan asing dan menjadi tempat tujuan wisata Tiongkok yang penting bagi wisatawan asing.
dengan naiknya permukaan air Tiga Ngarai, banyak wisatawan asing lebih gemar berwisata di Sungai Yangtze pada musim panas. Rute yang paling singkat bagi wisatawan asing ialah pulang pergi antara Chongqing dan Yichang. Pemandangan sepanjang sungai sangat indah." Sampai pembangunan proyek Tiga Ngarai selesai pada tahun 2009, tinggi permukaan air Tiga Ngarai akan mencapai 175 meter di atas permukaan laut. Pada waktu itu, pemandangan akan lebih menarik. "Tiga Ngarai selalu indah, menakjubkan, pancaroba dan semakin indah. Wisatawan mancanegara akan mendapat layanan yang paling baik di sini untuk menikmati lanskap alam dan budaya Tiga Ngarai." Setelah penampungan air di Waduk Tiga Ngarai mencapai ketinggian 156 meter, kota kuno tersebut terendam dalam air untuk selama-lamanya. Karena Kota Kuno Dachang mempunyai nilai penting untuk mempelajari sejarah kota kuno, adat istiadat dan seni arsitektur tradisional Tiga Ngarai, maka bagian pelestarian benda budaya menghidupkan program maha besar pemindahan kota kuno dalam bentuk asli. Para arsitek membongkar perumahan satu persatu, setiap bata, genteng dan balok penyangga atap dicatat cermat untuk selanjutnya dibangun kembali sesuai dengan bentuk aslinya di lokasi yang baru sejauh lima kilometer.
Pembangunan kembali Kota Kuno Dachang merupakan keajaiban dalam sejarah pelestarian perumahan kuno di dunia dengan memindahkan sebuah kota secara utuh. Melalui pembangunan kembali selama hampir tiga tahun, 'Kota Kuno Dachang' yang dipindahkan ke lokasi baru itu dicantumkan sebagai satuan pelestarian benda budaya dan obyek pariwisata serta dibuka untuk umum . Kota itu kini tetap diwarnai gaya sederhana dan kuno, namun hampir 20 ribu penduduk di kota kecil itu telah meninggalkan kampung halamannya atau dipindahkan ke kota baru transmigran di pinggir 'Kota Kuno Dachang' yang dibangun kembali menurut asalnya.

Air Terjun Huangguoshu

anda akan kami ajak berkunjung ke suatu tempat yang paling indah untuk menyaksikan air terjun Huangguoshu, air terjun satu-satunya di dunia yang dapat dijamah dengan tangan.
Air terjun Huangguoshu terletak di daerah pemandangan air terjun Huangguoshu, di mana terdapat 18 air terjun. Di antara air terjun-air terjun itu, yang terbesar adalah Air Terjun Huangguoshu, dan di sekitarnya terdapat gugusan air terjun, antara lain air terjun Doupotang yang terletak di bagian hulu Huangguoshu, air terjun Beting Luoshi yang terletak di bagian hilir, air terjun Laba-Laba yang memancar dari lubang goa tebing terjal, air terjun beting Yinlianzui yang deras dan lenyap ditelan sungai bawah tanah.
Air terjun Huangguoshu memiliki beda tinggi 74 meter, sekitar gedung 20 tingkat lebih. Air sungai menderas dari ujung tebing terjal dan jatuh ke Kolam Badak yang terletak di bawah tebing dengan mengeluarkan bunyi yang bergemuruh, dan melambungkan kabut air. Pada saat volume air cukup besar, air terjun tampak sangat megah mendebarkan hati. Di sekitar air terjun itu sepanjang tahun diliputi kabut tebal, bahkan wisatawan akan basah kuyup di jarak 50 meter lebih dari air terjun. Mengenai asal usul nama air terjun Huangguoshu yang artinya pohon mangga itu, Banyak wisatawan mengira nama air terjun itu ada kaitannya dengan buah mangga, tapi sebenarnya karena sejenis pohon beringin yang dinamakan beringin Huangge. Daerah ini agak rendah dari permukaan laut dan temperatur agak panas, maka cocok bagi pertumbhan banyak jenis pohon beringin, dan yang paling banyak terdapat di daerah ini adalah beringin Huangge. Di daerah ini terdapat banyak pohon buah Huangguo, bentuknya mirip jeruk dan rasanya sedikit asam. Menurut lafal dialek setempat, Huangge dan Huangguo sama bunyinya, maka masyarakat setempat menyebut pohon buah itu Huangguo, dan begitu pula air terjun tersebut disebut air terjun Huangguoshu."
Dibanding air terjun besar yang terkenal di dunia, air terjun Huangguoshu tidak terhitung paling besar baik volume air maupun skalanya, namun air terjun Huangguoshu memiliki keistimewaannya sendiri yakni pengunjung bisa masuk ke dalam goa di badan bukit dan menyaksikan air terjun dari baliknya. Goa itu terletak di pinggang air terjun, panjangnya lebih 100 meter, di dalam goa itu terdapat 6 jendela, dan dari jendela-jendela itu kita bisa menyaksikan air terjun dari jarak dekat di baliknya, bahkan bisa menyentuhnya dengan tangan. Inilah yang unik dan tak ada duanya di dunia. Huangguoshu adalah air terjun
paling indah . Sedang yang paling indah dari air terjun itu adalah Goa Shuilian atau Goa Tabir Air. Air terjun tampak sangat megah dilihat dari goa ini seperti tabir air raksasa.
mendekati air terjun itu terasa sangat mendebarkan, dan butuh sedikit keberanian untuk melintas di dalam air terjun. Namun, sesampai di air terjun Huangguoshu, kalau tidak memasuki Goa Tabir Air dan menjamah sendiri air terjun itu, kita tidak akan benar-benar merasakan kehebatan dan keindahan air terjun itu.
Dari Goa Tabir Air, kita dapat pula menyaksikan suatu pemandangan yang unik: dari jendela-jendela goa itu kita tidak saja bisa menyaksikan bianglala di atas Kolam Badak dalam tujuh warna, tapi juga bisa menyaksikan bianglala itu berubah dan bergerak seirama dengan berjalannya manusia. Di dunia sekarang ini ada tiga air terjun besar, saya sudah menyaksikan dua di antaranya yang masing-masing terletak di Amerika Serikat dan Zimbabwe, namun setelah menyaksikan air terjun Huangguoshu, menurut saya tidak kalah dibanding kedua air terjun itu, bahkan lebih menarik. Air terjun Huangguoshu bisa dilewati dari goa di baliknya, ini yang lain daripada yang lain."

Hutan Batu Shilin

Dalam konferensi warisan dunia ke-31 di Christchurch, Selandia Baru belum lama berselang, "Tiongkok Selatan" yang dilaporkan bersama oleh Shilin atau Hutan Batu, Yunnan, Libo, Guizhou dan Wulong, Chongqing berhasil dicantumkan dalam daftar warisan dunia setelah diadakan pemungutan suara. Dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok edisi ini, akan kami perkenalkan tiga obyek wisata di Shilin atau Hutan Batu.
Shilin atau Hutan Batu terletak di Kabupaten Otonom Etnis Yi Shilin, Kota Kunming, Provinsi Yunnan di Tiongkok barat daya, kira-kira 78 km dari Kunming, ibukota provinsi tersebut. Di daerah seluas ratusan km persegi yang berbukit-bukit terdapat gugusan hutan batu besar dan kecil tersebar di lereng dan lembah bukit serta tanah basah. Luas total daerah pemandangan Hutan Batu sekitar 12 km persegi, merupakan fopografi karst yang terbesar di Tiongkok bahkan dunia. Daerah hutan batu besar dan kecil adalah obyek wisata yang sering dikunjungi wisatawan."
Hutan Batu adalah hutan yang terdiri dari batu. Daerah Hutan Batu Besar terletak di bagian tengah seluruh daerah pemandangan Hutan Batu, merupakan daerah pemandangan yang paling representatif dan bersejarah paling lama. Selain itu, di sini terdapat pula obyek-obyek wisata yang terkenal seperti Puncak Kembang Teratai, Kolam Puncak Pedang dan lain-lain. saya akan memperkenalkan puncak yang diberi nama "Bukit Pedang dan Lautan Api":"Dinamakan 'Bukit Pedang dan Lautan Api' karena batu-batu di atas berbentuk seperti pedang tajam yang menusuk langit sebagai hasil kerja gerusan air hujan dalam waktu panjang, sedang batu-batu yang berada di bawah dulu terpendam di dalam tanah dan ada bekas-bekas aliran air."
Melihat Puncak adalah tempat terbaik untuk menyaksikan "lautan hutan". Sungguh indah sekali. Dari punjung ini kita melihat hamparan lautan batu di bawah. sungguh terkagum akan keajaiban dunia dan alami yang begitu indah."
Hutan Batu Besar terdiri dari puncak-puncak batu yang rapat, wisatawan dapat berjalan di celah-celah puncak batu itu. Bentuk batu-batu itu sangat beragam dan aneh, ada yang menyerupai benda, ada pula yang mirip orang. Puncak batu yang diberi nama "Ibu dan Anak" tampak seperti seorang ibu sedang menggandeng anaknya berjalan-jalan; "Gajah di Pelataran Batu" mirip seekor gajah berdiri di atas bukit batu. Ada hampir seratus bukit-bukit batu yang diberi nama seperti itu sesuai bentuknya. Batu di sini bukan saja aneh bentuknya, ada pula yang bila ditabuh bisa mengeluarkan bunyi yang indah. Batu ini kalau ditabuh bisa mengeluarkan bunyi seperti lonceng, maka dinamakan 'Batu Lonceng'".
Dibanding dengan Hutan Batu Besar, Hutan Batu Kecil tampak lebih polos, obyek wisata yang paling terkenal di Hutan Batu Kecil adalah Ashima karena di sini ada sebuah batu tinggi yang bentuknya mirip gadis cantik dalam dongeng etnis Yi bernama Ashima: bagian kepalanya mengenakan kerudung, mendukung sebuah keranjang, berdiri anggun mendongak melihat jauh ke depan. Kini, daerah pemandangan Hutan Batu Kecil dihias dengan lampu-lampu. Di waktu malam, dengan sorotan sinar lampu-lampu itu, wisatawan dapat melihat berbagai macam batu yang aneh-aneh bentuknya.
Di ujung utara daerah pemandangan Hutan Batu ada sebuah hutan batu yang dinamakan Naigu yang berarti "tua dan hitam" dalam bahasa Sani etnis Yi. Batu-batu di sini tinggi besar dan rapat, dari jauh tampak seperti benteng-benteng batu yang megah. Bila kita naik ke atas bukit-bukit batu itu, akan tampak lautan batu warna hitam yang luas terhampar di bawah. Di bawah hutan batu itu terdapat pula dunia goa yang unik pemandangannya sehingga membentuk lanskap karst tiga dimensi. menyaksikan pemandangan di sana. "Sungguh mengagumkan, bentuk batu-batu itu sangat indah".
Batu-batu di Hutan Batu ini bisa berubah warna sesuai dengan perubahan cuaca. Ketika hujan, Hutan Batu yang berwarna abu-abu segera berubah menjadi hitam kelam. Bila hujan reda dan udara cerah, warna batu-batu itu langsung berubah menjadi loreng-loreng, kemudian kembali menjadi abu-abu muda. Seorang pakar,mengatakan,"Semua bentuk hutan batu di dunia bisa ditemukan di sini. Hutan Batu Besar terutama berbentuk pedang, sedang di tempat lain kita bisa melihat yang berbentuk pagoda atau jamur, ada yang berwarna hitam, kuning dan lain-lain. Seorang pakar asing mengatakan, di sini sebentar terasa seperti berada di Kuba, dan sebentar lagi seperti di Spanyol, seolah hutan batu di dunia dipamerkan di sini. Hutan Batu di sini adalah museum topografi hutan batu yang sangat berharga."
Pesona hutan batu seperti teka-teki yang sulit diutarakan dengan bahasa. Sebuah puncak batu yang sama memberikan gambaran dan kesan yang berbeda pada musim dan cuaca yang berbeda, bahkan pada waktu-waktu berlainan di satu hari.

Kuil Chongsheng

yang terletak di Keresidenan Otonom Etnis Bai Dali, Provinsi Yunnan, Tiongkok barat daya adalah kuil tua yang bersejarah lebih 1.000 tahun. Pemerintah setempat baru-baru ini mengadakan upacara peresmian patung Buddha untuk pemugaran kuil tersebut. Kuil Chongsheng yang telah dipugar bergaya kuil kerajaan, sementara tetap memiliki ciri khas etnis.Balai Mahavira, tempat belangsungnya upacara melalui balai-balai Raja Kayangan, Maitreya dan Kwan Im atau Avalokiteswara. Sepanjang perjalanan itu, para tamu disambut oleh umat Buddha di kedua sisi jalan. Mereka ada yang mengenakan pakaian umat Buddha awam, ada pula yang mengenakan pakaian etnis minoritas.Kuil Chongsheng dinamakan pula Kuil Santa atau Kuil Tiga Pagoda. Di belakang kuil adalah Gunuung Changshan yang tertutup salju putih, dan di depannya adalah Danau Erhai yang luas. Berhubung gempa bumi dan peperangan, kini hanya tiga pagoda yang masih tertinggal. Kuil Chongsheng yang dipugar tetap mempertahankan gaya arsitekturnya semula, dan sejumlah benda koleksi kuil juga ditaruh kembali di dalam kuil. Misalnya gendang terbesar di kuil Buddha Tiongkok serta ukiran kayu sepanjang 117 meter dan tinggi 2 meter yang disimpan di kuil itu kini dibuka untuk umum.
ibukota Provinsi Yunnan untuk menyaksikan upacara peresmian patung Buddha tersebut. Melihat Kuil Chongsheng yang telah dipugar, Kuil ini benar-benar sangat megah bergaya kuil kerajaan dan pemandangan sangat indah. Saya pernah pergi ke banyak tempat, menurut saya, lingkungan alam kuil ini yang terindah."
Dalam sejarah, Kuil Chongsheng merupakan pusat kegiatan agama Buddha di daerah Tiongkok selatan bahkan Asia Tenggara, dan disebut oleh para umat di daerah Asia Tenggara sebagai "ibukota agama Buddha". Dalam upacara peresmian patung Buddha Kuil Chongsheng, 108 biksu luhur dari Tiongkok, Korea Selatan, Singapura, Indonesia, Jepang, Thailand, Myanmar, Vietnam, Laos dan Kamboja membacakan kitab suci dan memimpin berbagai acara ritual. Selesai pembacaan kitab suci, para biksu luhur memutar cermin yang telah dipersiapkan di hadapan Sang Buddha, sebagai pertanda berakhirnya upacara peresmian patung Buddha.Untuk menghadiri upacara peresmian di Kuil Chongsheng ini,
Kuil ini sangat indah dan besar. Suasana kuil ini sangat menyenangkan."
Pemugaran Kuil Chongsheng adalah suatu kebajikan yang dilakukan pemerintah bagi para umat Buddha." dengan berlangsungnya upacara peresmian patung Buddha, Kuil Chongsheng yang termasyur dan bersejarah lama itu pasti akan menunjukkan kembali kegemilangannya di masa lalu.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Chongqing, sebaiknya meluangkan waktu untuk melihat-lihat Ukiran Batu Dazu yang bersejarah lebih dari seribu tahun. Ukiran di sini terutama adalah patung-patung Buddha. Selain itu terdapat sejumlah kecil patung Taoisme dan Konfusianisme, merupakan karya-karya representatif seni goa batu Tiongkok. Tahun 1999, kelompok seni ukiran batu Dazu dicantumkan oleh Unesco sebagai warisan budaya dunia. Kabupaten Wushan, Kota Chongqing yang mempunyai sejumlah obyek wisata itu akan dirancang dan dibangun menjadi " kota kuno pertama Tiga Ngarai Sungai Yangtze".
Makanan Chongqing juga terkenal enak. Cita rasa makanan di sini umumnya pedas dan yang paling digemari penduduk di sini adalah sabu-sabu atau hotpot. Di jalan-jalan di kota Chongqing, aroma makanan yang pedas dan sedap berhamburan di udara membuat orang tertarik untuk mampir di warung-warung makanan.
Kota Chongqing yang merupakan kota pegunungan yang khas menarik minat banyak wisatawan manca negara datang berkunjung. Sungai Yangtze dan Sungai Jialing melintas di tengah kota dan membelah kota ini menjadi empat bagian. Dulu di tepi sungai terdapat rumah-rumah kayu yang di bawahnya ditopang oleh tiang-tiang kayu, disebut sebagai bangunan rumah panggung. Di antaranya kelompok rumah panggung di Hongyadong merupakan sebuah fosil hidup "budaya dermaga" kota Chongqing
Warga Chongqing gemar makanan pedas, tapi bagi wisatawan yang tidak suka makanan pedas, di sini tersedia pula makanan yang kepedasannya disesuaikan dengan selera masing-masing.
Pariwisata di Chongqing pada tahun-tahun terakhir ini berkembang pesat, Chongqing akan dibangun menjadi pusat pariwisata di Tiongkok barat dan bagian hulu Sungai Yangtze. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Chongqing
saudara akan kami ajak melihat Gapura Kuda Kencana dan Ayam Hijau yang merupakan bangunan penanda Kunming, ibukota Provinsi Yunnan Tiongkok barat daya, serta mencicipi Teh Pu'er yang populer di kota itu.
Setiap kali kita menyebut sebuah kota, sering kita akan menyinggung sejumlah bangunan penanda kota tersebut, karena bangunan itu merupakan simbol atau lambang sebuah kota. Misalnya, pertanda Beijing adalah Kota Terlarang dan Tembok Besar, bagi Xi'an adalah terakota atau patung tembikar balatentara Kaisar Qinshihuang, Bagi Kota Kunming, tidak lain adalah Gapura Kuda Kencana dan Ayam Hijau, dijadikan simbol tidak saja karena sejarahnya panjang, tapi juga karena ciri etnisnya yang kental.
Kunming adalah sebuah kota yang bersejarah lama, dan sudah ada manusia bermukim pada zaman batu lama, 30.000 tahun silam. Sejalan dengan kemajuan sejarah dan perubahan zaman, Kunming meninggalkan banyak benda budaya, patilasan sejarah dan lanskap budaya, salah satu di antaranya adalah Gapura Kuda Kencana dan Ayam Hijau yang terletak di sebuah persimpangan jalan kota Kunming, tingginya 12 meter dan lebar 18 meter. Dilihat dari luar, gapura itu berciri khas rakyat Yunnan, dihias ukiran indah sehingga menjadi obyek wisata di kota Kunming.
Menurut catatan sejarah, konon dahulu kala, ada seekor kuda sakti yang bersinar keemas-emasan, bermukim di pinggir Danau Dianchi yang indah. Setelah kawin dengan kuda biasa, lahirlah seekor anak kuda Dianchi yang sigap. Konon, kuda itu setiap hari bisa lari sejauh 250 km dan ada kalanya muncul di hutan tusam sebelah timur kota Kunming. Setiap kali kuda sakti itu muncul, akan terpancar sinar keemas-emasan. Bersamaan dengan itu, di Gunung Barat kota Kunming, ada seekor burung phoenix warna hijau, kicaunya sangat merdu, dan sangat indah ketika terbang. Namun penduduk setempat tidak mengenal burung phoenix, maka dinamakan ayam hijau. Kemudian, Gunung Timur di mana kuda kencana sering muncul dinamakan Gunung Kuda Kencana, dan Gunung Barat dinamakan Gunung Ayam Hijau. Penduduk setempat memuja kedua binatang sakti itu dan menyembahyanginya, lalu dibangun Kuil Kuda Kencana dan Kuil Ayam Hijau. Dan di dalam kota Kunming, dibangun Gapura Kuda Kencana dan Gapura Ayam Hijau yang indah dan megah.
Gapura Kuda Kencana dan Ayam Hijau dibangun pada masa Dinasti Ming, kira-kira 400 tahun lalu. Istimewanya, pada waktu-waktu tertentu, bisa muncul pemandangan aneh sinar keemas-emasan dan hijau. Mengenai hal itu, Pada saat matahari terbenam, sinar matahari terpantul di Gapura Ayam Hijau, dan bayang-bayang gapura berada di sebelah timur. Ketika bulan terbit di timur, sinarnya menimpa Gapura Kuda Kencana, dan bayang-bayangnya berada di sebelah barat. Dikala matahari dan bulan terbenam dan terbit, dan pada akhirnya berada di satu garis sejajar, bagian atas kedua bayangan itu bertemu. Itulah yang dinamakan Pertemuan Sinar Kencana dan Hijau."
Konon berhubung sudut peredara bumi, bulan dan matahari, pemandangan ajaib itu baru muncul satu kali setiap 60 tahun. Perancangan yang menakjubkan itu mencerminkan kecerdasan rakyat berbagai etnis di Yunnan pada zaman kuno yang memadukan matemateka, astronomi dan arsitektur. senja hari itu akan muncul pemandangan pertemuan sinar kencana dan hijau, saya lalu pergi kesana untuk menyaksikannya. Di sana, manusia sudah berjubel-jubel, dan saya tidak tahu pasti di mana pemandangan itu bisa dilihat, hanya mendengar orang-orang berseru kagum. Waktu pertemuan sinar kencana dan sinar hijau sangat singkat, kira-kira hanya beberapa detik, kedua sinar bertemu di permukaan tanah."

Yunnan adalah tempat asal pohon teh. Pu'er adalah jenis teh yang paling terkenal di Yunnan. "Pada zaman dulu, teh Yunnan adalah benda upeti yang harus disumbangkan kepada kaisar. Untuk mengangkut teh ke ibukota dinasti, alat transportasi pada waktu itu tidak lain adalah kuda dan membutuhkan waktu berbulan-bulan. Daun teh yang diletakkan di punggung kuda, tejemur matahari dalam kondisi alam terbuka. Sesampai di ibukota, teh hijau yang bermutu paling bagus berubah cita rasanya karena terjemur dalam waktu panjang, maka teh itu diubah namanya menjadi Teh Pu'er."
Sebagai hasil kerja sinar matahari dan udara, teh hijau berubah rasa dan menghasilkan kualitas yang lain daripada yang lain. Justru karena proses peragian yang lamban dalam udara itu, Teh Pu'er berfungsi menjaga kesehatan, dan cocok sekali bagi orang yang pencernaannya kurang baik atau orang lanjut usia dan berbadan lemah. Di Jepang, Teh Pu'er disebut "Teh Mempercantik Paras" dan "Teh Sehat". Teh Pu'er banyak sekali jenisnya. Yang dinamakan Teh Mentah adalah teh sekitar 10 tahun, mempunyai harum buah sedikit asam. Sedang Teh Matang mengandung harum kembang teratai. Sebelum diseduh, Teh Pu'er berwarna hitam, tapi air tehnya merah seperti anggur, bening dan terang. Teh Pu'er makin tua makin bagus. Kedokteran tradisional Tiongkok menganggap Teh Mentah bisa menolak angin dan menghilangkan panas. Sedang Teh Matang berfungsi memperlancar buang air kecil dan besar, maka Teh Pu'er dianggap juga sebagai semacam obat. Kini, Teh Pu'er digemari semakin banyak orang Propinsi Yunnan di Tiongkok bagian barat daya adalah propinsi yang banyak etnis. Dalam proses perkembangan yang panjang, berbagai etnis telah menciptakan budaya etnis yang berciri khusus, dan bangunan perumahan penduduknya justru bagian penting di antaranya. Perumahan penduduknya mencerminkan pandangan etnis itu tentang penilaian keindahan, dan sosial serta ciri khusus daerahnya.
Perumahan penduduk etnis Naxi, dan etnis Bai di bagian barat laut Propinsi Yunnan masih memelihara gaya bangunan tradisional Tiongkok yang kaya. Perumahannya kebanyakan dibangun dari tanah atau batu bata dan kayu bertembok putih dan bergenting biru sangat indah seperti pemandangan berair dan bergunung setempat. Sedangkan perumahan penduduk etnis-etnis Dai, Jinbo, Wa, Deang, Jino dan Lahu di bagian barat dan barat daya Propinsi Yunnan dibangun dari bambu kayu dan rumput yang kelihatan sangat sederhana dan anggun.
perumahan penduduk yang berciri khusus tersebut merupakan kristalisasi kecerdasan berbagai etnis Propinsi Yunnan dalam menyelesaikan diri dengan lingkungan alam dan memperagakan kebudayaan dan adat istiadatnya, dan berkembang dari dua bentuk bangunan kuno yaitu rumah sarang dan rumah gua. Sejumlah manusia pada zaman kuno mempunyai perasaan takut terhadap burung dan binatang buas. Dalam lingkungan alam yang sangat menakutkan dan tenaga produksinya sangat rendah itu, mereka hanya dapat hidup di tempat yang tinggi dengan membangun kandang atau sarang dari cabang dan batang di atas pohon yang disebut rumah sarang. Tapi tidak di semua tempat ada pohon untuk dibangun rumah sarang, maka mereka hanya dapat menggali lubang atau hidup di gua gunung, yang disebut rumah gua.
hidup di rumah sarang dapat menghindarikan diri dari serangan binatang buas. Rumah sarang itu mengalami perkembangan terus hingga menjadi bangunan rumah panggung dari etnis Dai dan etnis Bulang di bagian selatan Propinsi Yunnan sekarang. Rumah panggung itu biasanya terbentuk dari 2 lantai. Lantai atas dihuni orang, dan lantai bawah dijadikan tempat memelihara ternak. Bangunan yang baik ventilasinya itu sangat sesuai dengan syarat iklim panas di daerah tropik dan subtropik.
Yang menarik ialah di suatu gunung besar di Kabupaten Guangnan Propinsi Yunnan sampai belum lama ini masih ada suku suku etnis yang hidup di gua, dan baru-baru ini baru saja dipindahkan keluar. Gua yang pernah dimukimi mereka itu sekarang telah menjadi tempat tujuan wisata.

Gunung Huangshan
Gunung Huangshan yang terletak di Provinsi Anhui, Tiongkok Timur dianggap sebagai gunung yang paling khas dan paling indah di Tiongkok. Tahun 1990, Gunung Huangshan dicantumkan dalam Daftar Warisan Alam dan Kebudayaan Dunia.
Di Tiongkok ada peribahasa yang berbunyi: sepulang dari lima gunung paling terkenal Tiongkok, tidak mau mengunjungi gunung yang lain; setelah pulang dari Gunung Huangshan, lima gunung terkenal itu pun tak usah dikunjungi. Dari peribahasa ini dapat terlihat betapa istimewa dan anggun Gunung Huangshan itu.
(Pohon Cemara "Penyambutan Tamu" di Gunung Huangshan)
 Gunung Huangshan terletak di daerah pemandangan Gunung Huangshan bagian tengah selatan Tiongkok, dengan luasnya mencapai 1200 kilometer persegi. Gunung Huangshan sangat tinggi dan jurangnya sangat dalam sehingga iklim di daerah itu lain di kaki gunung lain di puncak. Gunung Huangshan sangat terkenal dengan banyaknya awan, kelembaban dan banyak turun hujan. Iklim itulah memberikan dukungan bagi keanekaragaman flora dan fauna.
Gunung Huangshan terkenal dengan pohon tusam, batu, awan dan mata air hangat.
Pohon tusam adalah pohon yang paling banyak terdapat di Gunung Huangshan. Pohon tusam yang berusia seratus tahun lebih berjumlah 10 ribu batang lebih di Gunung Huangshan. Pohon-pohon tusam yang aneka ragam membentuk pemandangan yang ajaib dan pantas disebut sebagai pemandangan indah nomor satu Gunung Huangshan. Pohon-pohon tusam itu kebanyakan tumbuh di sela batu dan cadas. Mereka berurat berakar dan tampak sangat megah, menunjukkan daya hidup yang tegar. Salah satu pohon tusam di antaranya dipandang sebagai lambang Gunung Huangshan. Pohon tusam itu tumbuh di Puncak Yunu atau puncak gadis. Pohon tusam itu berdaun lebat dengan cabangnya condong ke depan dan mirip seorang yang mengulurkan tangannya untuk menyambut kedatangan tamu, maka pohon tusam itu diberi nama Yingkesong atau "pohon tusam sambut tamu". Batu yang berbentuk aneka ragam di Gunung Huangshan adalah pemandangan indah nomor dua Gunung Huangshan. Di Gunung Huangshan terdapat banyak puncak dengan kaki gunungnya terjun sampai ke bawah jurang. Batu yang berbentuk aneh terlihat di mana-mana, baik di puncak maupun di lereng atau lurah. Dengan imajinasi yang berani, batu-batu itu bisa mirip binatang, tumbuhan ataupun manusia. Lautan awan dan mata air adalah dua pemandangan khas lagi di Gunung Huangshan. Kedua pemandangan itu terbentuk karena geologi dan iklim yang istimewa.
(Lautan Awan di Gunung Huangshan)
Selain pemandangan alam, Huangshan juga terkenal dengan kebudayaan yang bersejarah lama. Dalam sejarah, banyak bujangga dan pelukis tertarik oleh pemandangan Gunung Huangshan dan menciptakan banyak karya di gunung tersebut. Syair yang memuja Gunung Huangshan saja sudah berjumlah 20 ribu buah lebih.
Di bidang kesenian, di Tiongkok terdapat Pelukis Angkatan Gunung Huangshan yang pandai melukiskan keindahan Gunung Huangshan dengan cara lukisan tradisional Tiongkok. Para juru kamera zaman sekarang lebih-lebih mencintai Gunung Huangshan dan menjadikannya sebagai sumber karyanya. Selain itu, nenek moyang legendaris bangsa Tionghoa Kaisar Xuanyuan konon pernah menetap di Gunung Huangshan dan mencapai kesempurnaan serta naik surga di sini. Kini banyak puncak Gunung Huangshan mendapat nama yang berkaitan dengan kisah legendaris itu, misalnya Puncak Xuanyuan dan lain sebagainya.
Berkat keindahan pemandangan alam dan latar belakang kebudayaannya yang melimpah, Gunung Huangshan pada tahun 1990 dicantumkan dalam Daftar Warisan Alam dan Kebudayaan Dunia. Dewan Warisan Dunia mengatakan bahwa Gunung Huangshan banyak mendapat pujian dalam sejarah kesusastraan dan kesenian Tiongkok. Sedangkan bagi wisatawan, pelukis dan juru kamera dari seluruh dunia, Gunung Huangshan memanifestasikan pesona dan keindahan yang kekal.
印度尼西亚龙目岛
作者:罗通国

今年是印尼旅游年(Visit Indonesia Year 2008)。是印尼继1991年后第二次举办旅游年活动,以重塑印尼旅游大国的形象,为支持吸引700万游客前来印尼的旅游计划 ,特写此文向大家介绍印尼龙目(Lombok)岛,是一个几乎被人们遗忘的地方,其实它近在咫尺,只隔龙目海峡,与巴厘岛相望,位于努沙登加拉省西头岛屿。东以阿拉斯海峡与松巴哇岛相邻,北滨巴厘海,南临印度洋。这是个温暖的城市,也许龙目岛没像巴厘岛上那么多的旅游设施,但龙目岛的景色丝毫不逊色于巴厘岛,不过吸引观光游客的,并非名胜古迹,而是它得天独厚的美丽环境,純淨沙灘,灿烂夺目的阳光和离奇的美景仍以其独特的魅力,一年四季,树木都是绿色的,各种奇花异卉无不满山遍野绽放着,保留原始海島的翠绿丛林和透澈见底的海水,几乎都是纯洁的色彩,加上几乎不受污染的空气,造成一种非常纯净的感受,东西由山脉连贯,海岸线则如棕榈叶般地四下伸展,而岛上的地理环境乃是以林荫茂密的小山作为背景,風景怡人,绵延众多的大小海湾与海滩,年复一年保持着人间天堂的形象,從任何角度都能感受到龍目島之美,岛上椰子的生产是重要经济来源,椰树处处可见,甚至走在路上都可以闻到椰子的芳香。所以此岛又被称为“椰子岛”。除了产烟叶、棉花和咖啡。这里的珍珠也是很有名气的,故获得珍珠之乡的美誉,有一条老街专门出售这里所产的珍珠,珍珠饰品、珍珠工艺品,这里的珍珠不仅圆润洁白、而且光浑夺目。还有陶器,岛上的Rungkang陶器村,它以一种富有龙目岛特色的赤土陶器出名,手工艺品种类繁多,旅客可以参观陶器的制作方法,神奇的是,匠人在打磨用手捏制成的瓷壶,全过程都采取纯手工方式,没有任何机械设备参与生产,还可以让旅客做一做。
众所周知,龙目岛文化的最大特色产物之一,不仅巧夺天工的手工艺品,其他乡村旅游资源也非常丰富,许多原来人烟稀少的沿海村庄现在都已建成为现代化旅游点,但现代化的背后还有古老的村落,是龙目岛最早先民莎莎族人聚居的地方,偏远的小山村,一间间可避风雨的茅屋,在建筑上部的空间用柱和梁做成构架,来承托树木枝干结成的方格的屋面,然后铺设茅草来完成半圆形船篷屋顶,它具有通风、防雨、遮阳,防潮、防盗、防兽等优点,有上、下两层楼,上层住人,下层堆放柴草杂物,两层楼之间设有很陡的楼梯或梯子,各宅院有小径相通,村落里的建筑和部落生活习惯都保持着原住民莎莎族人的传统特色,在人类建筑史上写下光彩的一章,游人可以行走在古朴的建筑群里,看村民的生活习惯、農舍殼倉,成群水牛在綠地上吃草,仿佛能听见风过芭蕉沙沙的声音,听到不远处山溪的铮鸣,这么一幅原始部落的秩序和氛围,没有因为外界的影响而发生根本的改变,也没有流失近乎脱俗的宁静、纯朴,而感受到更加天然的景色和更加淳朴的民风民情!Mandalika海灘最具指標性的酒店,有百余間房仿造傳統莎莎族村落的干栏式茅草屋,堪稱最具整體感與當地風味,讓獨特的建築完美融入當地景觀,十分愜意,茅草屋頂上还擺放公雞、母雞藝品,据说早期莎莎人飼養雞隻,並無雞舍,雞隻夜晚會爬到屋頂休息,等到破曉便在屋上啼叫,隨後下屋覓食,對莎莎克人而言,飼養雞隻是生活一部份,也是早期村落的日常景象。
龙目岛的海滩景致可以说是最有魅力的,其中以Senggigi海滩,是岛上最早开发的旅游景点。开发得最完善,珊瑚花園遍佈在四周岸邊,景觀十分奇美,清澈的海水與潔白的沙灘與海峽對面的阿貢山形成一道美麗的風景線,海水出奇的湛蓝,餐厅遍布,舞厅、画廊、商店比比皆是,一幢幢小型别墅、华丽的酒店恭迎着来自世界各地的观光客。黃昏時更能欣賞到日落時的壯麗美景,並在海面上輝映出火燄般的艷麗色彩,十分浪漫迷人,傳說有位美麗的仙女為了使神鎮靜,而在懸崖頂投身到大海,從此就变成现在迷人的地方。
對於喜愛小島的旅客,龙目岛上有三个非常靠近的姊妹小岛,它们分别是。 Gili Trawangan、 Gili Air和Gili Meno。所具有的魅力不相上下,最初由一个默默无闻的小岛,发展成为龙目岛最顶级的海滨度假胜地之一,岛上设置有大量的旅游和海滩设施, Gili Trawangan是三个小岛中最大的一个,是龙目岛具有代表性的旅游度假胜地,它的魅力来自于它那美丽的大海,拥有一切迷人的热带风景,整齐的椰子树,柔软细腻的沙滩,珊瑚礁、衝浪和風帆運動,也有着最佳的潜水海域,特别适合自我“放逐”的人,来到岛上除了享受阳光海滩,想要SPA、吃美食、乡土式餐馆和欧美式的中小型酒吧,全都沒問題,在这安静的小岛上,游人常常可以感觉到是这里的主人,从而达到彻底的放松,如果说旅行是为了摆脱生活的桎梏,这里会让你忘掉一切。尤其是Gili Meno,海水幽蓝而透明,泛着诱惑人的色泽,还有许多奇异美丽的海底生物,人们似乎都在找着各种各样的理由狂欢,参与其中,忘记自己不过只是匆匆过客,在碧蓝的海水里潜水,在白色的沙滩上散步,或者坐在美丽的树影下闭目养神,在行走的路上抬头看湛蓝的天空。和Gili Trawangan、Gili Meno一样,Gili Air也是个小号的世外桃源,显得偏僻幽静,许多正在蜜月里的夫妇都喜欢选择在这里度过一生中最难忘的日子,因为在这里,可以感受到最纯粹的二人世界,整个世界好象只为自己而存在似的,享受宁静,感受与世隔绝般的纯净自然。
位於龍目島的中南部,是風景最美的Kuta海灘,維持得最好的海邊勝景之一。從庫塔海灘到周邊美麗的Tanjung Aan岬灣,全長約5公里鋪蓋著细腻乾淨而發白的沙子,天呀!世上竟然有白色的沙!一直以为沙的颜色应该是黄色的,这里的沙子竟然是白砂糖一样的白,长长的沙滩,一片白茫茫!犹如厚厚积雪的草原!让人惊叹不已!真的是孤陋寡闻!其洁白如雪的沙滩及充沛的天然美景,称得上为一块未经雕琢的璞玉。顯示出十分特別的景緻。虽然龙目岛的kuta 沒有峇里那樣熱鬧、但是在寂靜而平和中把海岸發展到高級度假村的計畫不斷地擴展。它以传奇 Mandalika 公主而闻名,而当地人更喜欢稱之為Putri Nyale 海滩, 意思是Nyale公主,传说,很久很久以前,在龙目岛有一个王国,有一个美丽的公主,由于向公主提亲的王子太多,公主一时难以抉择,国王为此很着急,终于国王决定,让所有提过亲的王子聚在一起,让公主自己从他们之中选一个夫婿,选夫的日子到了,每个王子都带着他们的随从一起赶到指定的地方kuta 海滩,公主看了那些王子,每一个看上去都很优秀,她无从选择,她想,如果选中其中一个王子,其他王子必相互残杀,一旦开战,却不知会是何等血流成河的局面?她别无选择,只有结束自己的生命,战争才可避免,随后,公主身子一涌,直投入海里,在场的人都很惊讶,因为公主事先没有任何异状,大家一起跑到海里去寻找公主,突然一大群的鱼浮出海面,越来越多,而公主再也没露出水面,人们相信Nyale鱼是公主的化身,为了纪念公主,在每年的这一天,萨萨历第一個月的第19日,很多的nyale鱼会露出水面,百名Sasak人便聚集在海滩上,晚上生起篝火,坐在一起对唱当地传统音乐,乘船开向大海。
除了阳光、沙滩和无尽美景外,大地还恩赐给龙目岛一个Rinjani 活火山,是印尼最高的活火山之一,登山可欣赏Sendang Gila瀑布,火山口的溫泉也被當地人認為有神奇的治療效果,攀爬這座山,十足充滿冒險與挑戰的樂趣,从山顶俯瞰山下景色,能看600米下被陡峭的山壁包圍着像月牙似的宏大美丽的火山口湖Segara Anakan,白云仿佛是在脚下,无论是近处的,还是远处的,都叫人感叹大自然的奇异瑰丽,龙目岛的天然美景,称得上为一块未经雕琢的璞玉,但不可能把每个景点都写下来,有机会,请您走一走,看一看,既然远道而来,可千万不要忘记,当地的一道传统名菜Ayam Taliwang炸全鸡,非常值得一试,它选用优质童子鸡,是指还不会打鸣,未配育过的小公鸡,据说童子鸡体内含有一定的生长激素,对人体有补益作用,煮熟后的鸡涂上多种配料,上桌前先将一整只鸡以很快的速度炸成金黄色,然后把热腾腾的炸子鸡,凉拌空心菜和花生酱Plecing Kangkung、米饭和辣味蘸汁一起上桌,香气四溢、色泽鲜黄、咸香嫩脆、肥而不腻,最奇妙的是,吃的时候用手抓,其味道更鲜美、脆爽可口、越嚼越香。
Hotel di Bandung bintang 3


Hotel di Jakarta bintang 4 Acara Perjalanan Jabar Jakarta Tour
Hari ke 1
Para peserta harus sudah berkumpul dikantor kami pukul 15.00 rombongan akan diberangkatkan lewat Tuban, Semarang, kemudian langsung menuju kota *Bandung , dahulu merupakan sebuah danau besar yang sudah mengering membentuk sebuah kota yang berhawa sejuk dan obyek wisata nya yang indah.Sejalan dengan program Gerakan Sejuta Bunga Untuk Bandung (GBSUB) sekaligus mempercantik wajah kota Kota Bandung (kotamadya) adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau “Paris dari Jawa”. Karena terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk. Hal ini menjadikan Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata.Bandung terletak di koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektare. Kota ini secara geografis terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat. Dengan demikian, Bandung mempunyai nilai strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya.Kota Bandung terletak di ketinggian ±768 m di atas permukaan laut rata-rata (mean sea level). Daerah utara Kota Bandung pada umumnya lebih tinggi daripada daerah selatan. Rata-rata ketinggian di sebelah utara adalah ±1050 dpl, sedangkan di bagian selatan adalah ±675 dpl. Bandung dikelilingi oleh pegunungan yang membuat Bandung menjadi semacam cekungan (Bandung Basin).Kota Bandung dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum beserta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum.
Hari ke 2 Pagi hari kita tiba di kota Kembang ,Bandung. langsung menuju ke hotel, istirahat sebentar dan acara kita hari ini akan mengunjungi daerah peristirahatan Lembang hamparan kebun tropis dengan warna warni bunga akan menyambut Anda saat memasuki Lembang dengan keindahan alam yang jarang ditemui di tempat lain.Alam sekitar yang luas, dengan udara yang sejuk, bersih dan segar ideal banget untuk bersantai ria, melepaskan segala kepenatan yang timbul akibat rutinitas yang Anda jalani di kota. Bagi anda yang suka trekking, di sini Anda bisa melakukan itu karena alam sekitarnya memang pegunungan. Atau Anda bisa melakukan kegiatan rekreatif lainnya, yang berhawa sejuk, sambil menikmati indahnya perkebunan teh,dan sawah2. Berbagai camilan dan makanan ringan dijual di sini. , juga berbagai restoran terdapat di sekitar Lembang ,setelah makan siang disini, kemudian menujuTangkuban Perahu yang memiliki 3 kawah yang mengandung belerang,Tangkuban Perahu sebenarnya adalah gunung berapi. Dinamakan tangkuban perahu (bahasa Sunda) karena bentuknya yang menyerupai kapal yang terbalik. Ada legenda menarik yang terkait dengan wilayah mempesona ini.konon ada hubungan dengan cerita rakyat "Sangkuriang",dari sini kita kembali ke Bandung, Berbicara soal Kota Bandung, ingatan kita biasanya langsung tertuju pada wisata belanja. Betapa tidak, kota berjulukan Parisj van Java ini memang terkenal dengan fashionnya. Karena itu pula di kota ini menjamur factory outlet dan distribution outlet yang menawarkan kualitas bagus dengan harga terjangkau.*City walk , pusat belanja modern dengan baju, sepatu model2 terbaru dengan harga yang relatif murah, kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi *Cihampelas tempat bursa jeans dengan model- model terbaru dan harganya pun murah Malam ini kita bermalam dikota Bandung..
Hari ke 3 Setelah makan pagi, kita tinggalkan kota Bandung menuju Cianjur kota yang terkenal dengan beras Cianjur dan Juga terkenal dengan manisan buahnya, Cipanas daerah peristirahatan yang terbesar di Jawa Barat , juga terdapat Istana Presiden Cipanas . dan PUNCAK PASS, adalah sebuah dataran tertinggi antara Bandung dan Jakarta dengan pemandangan indah dan hawanya sejuk, Puncak adalah nama yang diberikan kepada kawasan - kawasan wisata yang terdapat di sepanjang jalan raya antara Bogor - Cianjur yaitu tempat-tempat seperti Cipayung, Cisarua,Cipanas, Ciloto dan bertemu di pusat wisata Puncak Pas. Tempat-tempat ini pada hari-hari libur sangat digemari oleh wisatawan2 Di kawasan Puncak Pas banyak terdapat hotel dan villa , di samping rurnah makan dan restauran. kita melewati Rindu Alam , Riung Gunung , yang penuh ditanami tanaman teh ,dilanjutkan ke Taman Safari Bogor, dengan latar belakang alam pegunungan yang sangat indah, disini Anda dapat menyaksikan berbagai satwa liar yang berasal dari 5 benua, dan berbagai atraksi, juga dapat berfoto bersama binatang2 seperti harimau, singa, orang hutan ,dll. kita lanjutkan perjalanan menujuke China Trade Center, Kampoeng China Arena Belanja dan Wisata Dunia tanpa Paspor,konsep awal pembangunan ini adalah untuk memperkenalkan keindahan negeri China, dan nyaris samabentuk aslinya, barang2 dng.harga murah ,karena didatangkan langsung dari negeri China. lewat konsep terpadu ini pengunjung selain berbelanja, juga bisa berwisata layaknya di TiongKok,
Hari ke 4 Setelah makan pagi kita menuju tempat rekreasi yang terbesar ,terlengkap di Asia Tenggara Taman Impian Jaya Ancol.Taman ditepi laut pantai Jakarta ini sering disebut Ancol saja.Berbagai macam bentuk hiburan baik untuk anak maupun orang tua terdapat dalam 522 hektar ini.Taman ancol termasuk taman rekreasi terlengkap di Asia. . dimana terdapat banyak obyek yang dapat kita kunjungi seperti SEA WORLD, Dunia Fantasi dll bagi yang ingin ke Sea World, ,bisa diantar,Area Seaworld seluas 3 hektar ,luas bangunan 4.500 m2 berisi berbagai macam akuarium, lorong Antasena (lorongbawah air), Sebanyak 3500 spesis ikan laut dipelihara disini merupakan 37% dari jumlah spesies ikan laut di dunia).sebagai akuarium air asin terbesar di Asia tenggara.selanjutnya menuju tempat yang tak asing lagi Dunia Fantasi ,sudah termasuk paket terusan yang sudah ditanggung oleh kami, inilah tempat rekreasi bertaraf internasional yang dapat disejajarkan dengan Disney Land di luar negeri., Dunia Fantasi dibagi dalam beberapa kawasan dengan tema tersendiri dan ciri khas wilayah/ kawasan masing- kawasan hiburan.terdapat banyak permainan seperti Arung Jeram masing. Pembagian kawasan ini ditujukan untuk membangkitkan imajinasi pengunjung, dimana mereka diharapkan dapat merasakan sensasi berjalan jalan pada daerah Jakarta jaman dahulu, Eropa, Amerika, Indonesia, Asia dan di BurungTempur ,Halilintar, Pontang Panting Rajawali ,Teater Simulator dll. kawasan ini juga memiliki sejumlah restoran dan toko toko souvenir.dari sini kembali ke hotel.
Hari ke 5 Setelah makan pagi di hotel , acara tour kita hari ini diawali dengan mengunjungi Monas (dari luar ,diberi kesempatan yang mau foto) tugu yang setinggi 137 meter dan dipuncaknya terdapat lempengan emas murni seberat 35 Kg.dilanjutkan keTaman Mini Indonesia Indah , (TMII) TMII yang menjalankan misi sebagai wahana pelestarian dan pengembangan budaya serta merupakan sarana memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.merupakan taman yang menggambarkan secara utuh Indonesia yang besar dalam penampilannya yang kecil dan indah,disini Anda dapat mengenal Indonesia sekilas namun lengkap, di-tengah2 taman terhampar Miniatur kepulauan Indonesia,antara lain Taman Burung, Taman Akuarium Air Tawar, Taman Bunga Keong Emas dan 15 Unit Museum antara lain Museum Indonesia, Museum Transportasi, Museum Minyak & Gas Bumi, serta berbagai sarana hiburan yang menarik seperti Teater Imax Keong Emas, Kereta Gantung, Aeromovel, Kereta Api Mini dan yang saat ini sedang dibangun yaitu Taman Budaya Tionghoa Indonesia disamping menjadi sarana .informasi dan pendidikan bagi generasi penerus, juga sebagai obyek wisata budaya dengan fasilitas yang ada antara lain: 26 Anjungan Daerah, Indonesia, Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,dari sini kita shooping ke pusat perbelanjaan yang sangat mewah dan harga barangnyapun terjangkau Pemda DKI mengembangkan pariwisata di pusat-pusat perbelanjaan (dikenal sebagai "mal" atau "plaza") yang terdapat di Jakarta. Di samping pusat pemerintahan dan perdagangan, pemerintah juga mencanangkan Jakarta sebagai kota wisata belanja, seperti halnya Singapura dan Tokyo. Saat ini Jakarta merupakan salah satu kota di Asia yang banyak memiliki pusat perbelanjaan. Taman Anggrek Mall, sebuah mall yang modern terletak di Jantung kota Jakarta, kemudian kita lanjutkan ke ke pusat perbelanjaan Pasar pagi- Mangga Dua dan ITC Mangga dua, pusat Elektronik Orion Plaza dan Harco ,Siapa yang tak kenal kawasan Mangga Dua? Dikenal sebagai kawasan pusat bisnis, Mangga Dua berkembang sedemikian rupa menjadi barometer transaksi grosir di seantero Jakarta dan nasional bahkan internasional. Bila Tanah Abang lebih menghembuskan “aroma tradisional” maka Mangga Dua menawarkan sesuatu yang terkesan “modern?Ini bisa dilihat dari keberadaan ITC Mangga Dua, M2M (Mangga Dua Mal), disamping Pasar Pagi yang lebih dulu hadir di sana. setelah puas belanja sore harinya kembali ke Surabaya
Hari ke 6
Pagi hari kita tiba kembali di kota Surabaya,maka selesailah acara perjalanan tour kita ini dan terima kasih atas partisipasi anda.
 
Blogger Template Layout Design by [ METAMUSE ] : Code Name BlackCat 2.0.0